Jumat, 08 Juli 2011

CARA BELAJAR EFEKTIF, MENINGKATKAN KINERJA OTAK, DAN TIPS MENGHADAPI UJIAN

Belajar dari awal
Belajar adalah kewajiban setiap insan hingga akhir hayat. Tentu bukan hanya belajar dalam sistem kelas saja namun belajar ~ yang mendatangkan ilmu dan pengetahun baru~ dari apapun, kapanpun dan dimanapun. Untuk mendapatkan ilmu yang sempurna, belajar memerlukan waktu. Ibarat tanaman ~dalam kondisi wajar~ perlu waktu untuk berkembang menjadi pohon yang rindang. Maka, bagi siapa saja yang menginginkan ‘banyak ilmu’, harus pandai-pandai menjaga waktu.
Allah memberikan kepada seluruh hambanya waktu yang sama dalam sehari. Seyogyanya dimanfaatkan sebaik-baiknya agar ilmu masuk perlahan sehingga tidak menyesal di kemudian hari.


Belajar ILMU DIEN lebih mudah dan lebih MULIA
Dalam surat al-mujadilah ayat 11, ulama’ ~dalam tafsirnya~ sepakat ilmu yang mengangkat derajat manusia adalah ilmu agama. Pola piker bahwa ilmu agama lebih mudah dari ilmu umum harus dibangun terlebih dahulu. Tujuanya agar senantiasa semangat, tidak gampang ‘mutung’, dan istiqomah dalam mempelajarinya.
Menganggap mudah harusnya berbeda dengan meremehkan. Ilmu dien dianggap mudah sehingga membuat semangat dalam mempelajarinya sebaliknya meremehkan malah membuat malas mengkajinya.
Maka, kunci keberhasilan belajar ilmu dien adalah KESEMANGATAN~menganggap mudah tanpa meremehkan~, TEKAD KUAT DAN ISTIQOMAH.

OTak perlu dilatih
Ada pepatah inggris yang mengatakan “Used it or you will lose it”, maksudnya kalau tidak sering digunakan, dilatih, apalagi tak dipakai sama sekali maka kemampuan otak akan terus melemah, bahkan bisa saja hilang.
Berikut ini beberapa kiat untuk menjaga agar otak tetap bekerja dengan baik.
Biasanya ditandai dengan Sering lupa, susah konsentrasi, cepat lelah emosi gak stabil dan sering bengong.
  1. Rajinlah membaca. Sempatkanlah membaca al-qur’an, surat kabar, majalah atau buku setiap hari.
  2. Pelajari hal-hal baru. Misalnya belajar komputer, atau mempelajari bahasa asing tertentu, atau lakukan sesuatu yang sesuai dengan bakat anda.
  3. Kunjungilah tempat atau daerah yang tidak pernah dikunjungi sebelumnya. Jangan segan-segan mengisi teka-teki silang, atau menjawab pertanyaan dari berbagai kuis yang anda temui baik yang ada di televisi, majalah atau surat kabar.
  4. Usakan memberi tanda pada kalender, terutama untuk tanggal–tanggal yang anda anggap penting.
  5. Buatlah catatan pengingat, apapun yang hendak anda ingatkan pada diri anda.
  6. Membuat daftar (harian, bulanan) yang harus anda kerjakan.
  7. Untuk mengingat nama orang, perhatikan ciri khas orang tersebut, agar informasi yang tersimpan dalam memori tidak terlalu banyak, sehingga gampang muncul kembali saat anda dibutuhkan.
  8. Simpan selalu barang-barang anda ada tempat yang sudah ditentukan
  9. Konsumsilah makanan bergisi dan vitamin, terutama vitamin B12
10.  Cobalah berkonsentrasi pada apa yang baru anda baca, dengar, rasakan atau yang anda lihat.

Belajar membutuhkan OTAK yang ‘KENYANG&SEHAT’
Belajar ~terutama menghafal~ membutuhkan kinerja otak yang lebih. Kinerja otak akan stabil bila suplai gizi terpenuhi. Kadar gizi yang dibutuhkan perpersonal berbeda-beda. Kadang dengan makanan sedikit gizi pun sebagian manusia dapat lancer berpikir, namun tak banyak yang bertahan bila otak terus menerus diperas.
Untuk meningkatkan kinerja otak, dr. Daniel G. Amen, menulis buku Making a Good Brain Great Here, memberikan tujuh tips berikut:
  1. Tingkatkan asupan air. Ingat, otak kita tersusun atas 80% air. Dehidrasi ringan saja dapat meningkatkan produksi hormon stres yang dapat merusak otak kita.
  2. Batasi asupan kalori. Penelitian pada hewan dan manusia mengindikasikan bahwa diet dengan kalori terbatas baik bagi otak dan memperpanjang usia.
  3. Konsumsilah asam lemak omega-3. Ikan, minyak ikan, dan DHA, merupakan salah satu bentuk asam lemak omega3.
  4. Konsumsilah sumber antioksidan. Vitamin E dan C merupakan sumber antioksidan.
  5. Konsumsi protein, lemak baik, dan karbohidrat dalam porsi seimbang
  6. Masukkan 24 bahan pangan sehat dalam diet harian Anda. Bahan-bahan pangan tersebut meliputi: sumber protein (ikan: salmon, tuna, makerel, hering; unggas: kalkun tanpa kulit; daging merah: sapi ; telur; tahu dan produk olahan kedelai; susu dan produksi olahannya; bebijian; garbanzo beans dan lentil; kekacangan), karbohidrat kompleks (bery-beryan; blueberry; raspberry; stroberi; blackberry; jeruk; cherry; buah persik; brokoli; gandum; lada merah dan kuning; labu; bayam; tomat; ubi jalar), lemak (alpukat; minyak zaitun; buah zaitun), serta cairan (air, teh hijau atau hitam).
  7. Konsumsi camilan rendah kalori

Aktifitas global belajar
Seorang pakar psikologi di bidang pendidikan, Bob Nelson memiliki triks sistem belajar yang cukup efektif. Dalam bukunya yang berjudul The Complette Problem Solving, beliau memperkenalkan dengan nama MURDER, yang dimaksud disini bukan artinya Seorang Pembunuh, tetapi sebuah singkatan yakni Mood, Understand, Recall, Digest, Expand, Review.
1. Mood -Suasana hati. Dalam belajar upayakan suasana yang menyenangkan, suasana hatipun akan terdorong menjadi senang untuk belajar.
2. Understand – Pemahaman. Hal hal yang tidak mudah atau sulit dipahami hendaknya diberi tanda seperti garis bawah atau diberi warna seperti stabilo.
3. Recall – Pengulangan. Hendaknya setelah belajar dalam satu tahap /sebagian maka sebaiknya diulang sekali lagi lalu melanjutnya ke bagian lainnya.
4. Digest – Menelaah. Setiap usai mempelajari sesuatu bagian maka perlu melakukan telaah seperti mengajak diskusi dengan teman teman atau dengan orang yang dianggap lebih senior, ini akan membantu dalam peningkatan pemahaman terhadap sesuatu.
5. Expand – Pengembangan. Menanyakan pada diri sendiri apakah sesuatu yang diperlajari itu benar benar bisa menarik dan mudah dipahami
6. Review – Mempelajari kembali. Mempelajari kembali pelajaran yang sudah dipelajari itu hingga sudah paham dan menguasai.

Prinsip dasar belajar
1.Keseimbangan.
Keseimbangan antara belajar dan tugas-tugas lain yang ada dalam kehidupan harus seimbang. Jadi jangan belajar terus tanpa memperhatikan kebutuhan lain. Demikian juga jangan hanya mementingkan kebutuhan lain tanpa memperhatikan belajar.
2. Kesungguhan
Didalam belajar diperlukan adanya kesungguhan sebab tanpa adanya kesungguhan belajar akan gagal, kita harus berprinsip bahwa untuk mencapai hasil yang baik harus ditempuh dengan suatu ketekunan dan kesungguhan.
3. Konsentrasi
Pusatkan perhatian kepada apa yang sedang dipelajari saja. Untuk menjaga agar perhatian tetap baik maka harus diperhatikan juga keadaan jasmani dan rohani. Misalnya belajar jangan sambil menonton TV.
4. Keikhlasan.
Dalam belajar diperlukan adanya keikhlasan/kesadaran, kegembiraan dan keantusiasan atau jangan ada unsur paksaan dalam belajar.
5. Rencana Belajar
Membuat jadwal belajar yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing menjadi pedoman, penuntun dalam belajar sehingga belajar dapat secara teratur. Ada usaha untuk mengontrol, menilai, memeriksa dimana tujuan belajar telah dicapai.
6. Motivasi.
Munculkan rasa ingin belajar untuk menimbulkan gairah belajar.
7. Rasa Bersaing
Buatlah persaingan perolehan nilai ulangan dengan teman sekelas.
8. Bersikap Optimis
Dalam belajar harus selalu diliputi rasa optimis bahwa apa yang sedang dipelajari akan dapat dikuasai dengan baik.
9. continue
Janganlah belajar hanya pada saat ada ulangan saja. Lakukanlah secara rutin setiap hari, meskipun hari itu libur. Sebab dalam belajar diperlukan adanya kontinuitas dan memerlukan waktu lama untuk memperoleh pengertian yang mendalam.
10. Berpikir Kritis
Dalam belajar bukanlah sekedar mengetahui saja tetapi yang lebih penting ialah adanya kemampuan untuk berpikir kritis dengan jalan :
- Memahami masalah yang sedang dihadapi
- Berpikir cara pemecahannya
- Mengumpulkan berbagai sumber
- Mengerjakan tugas-tugas
11. Membuat Ringkasan
Setelah belajar tutuplah buku pelajaran dan buatlah ringkasan tentang hal-hal yang sudah anda ketahui selama anda belajar. Ringkasan dapat anda lengkapi setelah selesai belajar berikutnya.


Berprinsip ‘CERDAS’
Semua santri dapat menjadi santri biasa. Namun, tidak semua santri dapat menjadi santri yang cerdas.Ada berbagai cara untuk menjadi santri yang cerdas. Salah satu cara menjadi cerdas adalah dengan menggunakan prinsip belajar CERDAS.
Menjadi CERDAS berarti mampu untuk menyederhanakan berbagai hal yang nampaknya sulit bagi orang lain.
Prinsip CERDAS membuat Anda tahu bahwa yang sulit bagi orang lain ternyata dapat menjadi mudah dilakukan jika kita tahu kuncinya.
CERDAS merupakan singkatan dari:
C erdik menggunakan strategi belajar
E fektif dalam menggunakan waktu belajar
R ealistis dalam merencanakan belajar
D apat mencapai -> tujuan yang dibuat
A kurat dalam perencanaan belajar
S pesifik dalam menetapkan tujuan belajar

Cerdik dalam mengelola belajar:
  • Cerdik dalam menyusun target belajar
  • Cerdik memonitor pelaksanaan belajar
  • Cerdik mengevaluasi belajar
  • Cerdik dalam mengenali lingkungan belajar
  • Cerdik dalam menggunakan berbagai strategi belajar
Efektif dalam belajar berarti:
berarti mampu mengelola waktu dengan terampil, sehingga berbagai kegiatan dapat diselesaikan dengan baik
Realistis dalam belajar berarti:
  • Membuat tujuan belajar jangka pendek dan jangka panjang yang Realistis.
  • Tujuan yang R E A L I S T I S akan meningkatkan motivasi dan menggerakkan Anda untuk mencapai tujuan akhir tanpa frustrasi…..!!!
Dapat mencapai tujuan yang disusun berarti:
Merupakan usaha meningkatkan motivasi, karena tujuan belajar yang cukup sulit akan memberikan perasaan yakin akan kemampuan diri sendiri dan bangga. Sedangkan tujuan belajar yang disusun terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menurunkan motivasi bahkan membuat frustrasi.
Akurat dalam belajar berarti:
Akurat berarti dapat diukur. Tujuan jangka pendek yang Anda buat harus akurat atau dapat diukur. Tujuan yang akurat membuat Anda tahu sampai seberapa jauh Anda sudah mencapai sasaran yang direncanakan sebelumnya. Misalnya: berapa kegiatan belajar yang direncanakan akan dibaca hari ini. Contoh tersebut lebih baik daripada hanya merencanakan membaca modul tapi tidak mentargetkan berapa banyak, sehingga tanpa disadari waktu ujian telah tiba.
Spesifik dalam belajar berarti:
Spesifik dalam menetapkan tujuan yang Anda buat. Sebagai contoh, Anda merencanakan membaca 2 kegiatan belajar hari ini. Selain akurat, tujuan tersebut harus spesifik menunjukkan modul apa sehingga lebih jelas. Tujuan yang spesifik akan membuat tujuan belajar yang dibuat menjadi lebih akurat, dapat diukur dan menghemat waktu/efektif.

Masukan ‘mahal’ dalam menghadapi ujian
Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :
1. Belajar Kelompok. Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap dijaga agar belajar kelompok/bersama tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.
2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran. Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.
3. Membuat Perencanaan Yang Baik. Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.
4. Disiplin Dalam Belajar Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai.
5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya. Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau wali. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman.
6. Belajar Dengan Serius dan Tekun .Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.
7. Hindari Belajar Berlebihan. Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan.
8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian

Persiapan menghadapi ujian.
Persiapan Sebelum ujian
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghadai ujian. Diantaranya:
1. Berdoalah pada Tuhan
Adalah sombong yang beranggapan bahwa keberhasilan kita semata-mata usaha dan kerja keras kita sendiri tanpa keikutsertaan Sang Pencipta. Untuk itu dengan segala kerendahan diri dan hati di hadapan-Nya, kita panjatkan doa agar diberi kelulusan, kesehatan dan kemudahan dalam menghadapi ujian nanti. Tuhan Mahatahu dan tentu akan mendengarkan dan mengabulkan doa hamba-hambanya.
2. Hadapilah ujian dengan tenang dan proporsional
Hadapilah ujian ini dengan sikap yang tenang dan proporsional bahwa ujian sebagai sesuatu yang harus dihadapi, dilalui. Sikap tenang akan memungkinkan kita menyusun rencana menentukan strategi dan menjalaninya dengan senang.
3. Bersikaplah proaktif
Yakinlah bahwa kerja keras dan usaha keras yang kita lakukan akan membuahkan hasil maksimal.
4. Buatlah rencana
Menghadapi ujian dapat diibaratkan sebagai perjalanan menuju sukses. Sebagaimana perjalanan sukses, sudah sepatutnya kita membuat perencanaan. Dari sekian banyak bahan pelajaran yang harus dipelajari dipilah-pilah antara materi yang akan diujian dan materi yang tidak diujikan. Antara bahan kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga, pelajaran hitungan dan hafalan, sehingga dapat dipelajari dengan teratur dan sistematis. Model belajar semacam itu dapat meringankan dan lebih mengefektifkan cara kerja otak. Salah satu hukum otak yaitu dapat bekerja maksimal dengan cara teratur dan sistematis.
5. Perbanyaklah baca dan latihan soal
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh lembaga bimbingan belajar adalah para santri banyak berlatih memecahkan soal-soal dengan cepat. Kita dihadapkan pada soal-soal yang harus dijawab dan dipecahkan dengan tepat. Dengan sering kita berlatih maka kita terbiasa dan terlatih, sehingga tidak cemas atau grogi dalam menghadapi soal (ujian).
6. Belajar kelompok
7. Efektifkan belajar di sekolah
Masih terdapat santri yang datang ke sekolah dan hadir di kelas dengan alakadarnya atau sekadar hadir, tidak mengoptimalisasikan semua potensi dirinya untuk meraih hasil terbaik dalam daya serap materi maupun prestasinya. Pada umumnya, para santri kurang menggunakan kemampuan nalarnya dalam belajar, baru sebatas menghafal. Santri juga masih kurang untuk bertanya, berdialog bahkan berdebat dengan gurunya. Padahal kemampuan bertanya salah satu upaya untuk memperkuat pemahamaman atau pengertian dan keterampilan belajar.
8. Mohon doa restu dari orang tua
Yakinlah bahwa jika kita lulus maka orang tua kita akan senang dan bangga. Jadikanlah perjuangan menghadapi ujian sebagai ajang untuk mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua kita tercinta. Mohon doa restulah pada orang tua agar kita diberi kemudahan dan kelancaran. Kedua orang tua kita akan dengan senang mendoakan putra-putrinya yang sedang berjuang menghadapi ujian
9. Rajin Bertanya
Rajin-rajinlah bertanya, karena dengan bertanya kita dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak kita ketahui. Jika ada kata/kalimat yang tidak kita ketahui di dalam buku yang kita pelajari, maka sangat dianjurkan untuk bertanya pada ahlinya, baik itu guru, orang tua, maupun kakak kelas. Ketika di sekolah, jika ada penjelasan guru yang tidak kita mengerti maka bertanyalah. Jangan takut bertanya ! Karena kemungkinan masih banyak teman sekelasmu yang juga tidak mengerti penjelasan guru tersebut, hanya saja mereka malu bertanya.
Kalau tidak pernah bertanya, kita tidak akan tahu sampai kapanpun.
Ingat, “Malu bertanya, sesat di jalan”.
10. Motivasi Diri Anda
Motivasilah diri Anda sedini mungkin untuk belajar, karena dengan adanya motivasi dapat meningkatkan keinginan untuk selalu dan terus belajar. Salah satu cara memotivasi diri Anda adalah dengan membuat beberapa afirmasi, seperti “Kalau dia bisa, kenapa aku nggak bisa?”.

Memperkirakan soal ujian
Sebelum ujian dilaksanakan, kita dapat mengantisipasi, kira-kira soal seperti apa yang akan keluar dan bagaimana menghadapi atau menjawabnya. Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan.
  • Perhatikan setiap pedoman belajar atau silabus mata pelajaran yang diberikan oleh guru Anda pada awal pelajaran. Misalnya: poin utama, bab-bab tertentu atau bagian-bagian suatu bab, dll.
  • Tanyakan pada guru apa yang perlu diantisipasi dalam ujian bila dia tidak memberikan informasi sedikitpun.
  • Pada saat pelajaran, perhatikan dengan lebih seksama poin-poin yang yang diangkat oleh guru
  • Jika ada, pelajari soal-soal ujian sebelumnya
  • Berdiskusilah dengan teman sejawat untuk menebak kira-kira soal apa yang akan keluar dalam ujian

Persiapan hari-H Ujian
1. Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal
Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.
2.  Tenang dan percaya diri
Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.
3.  Bersantailah tapi waspada
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.
4.     Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
Luangkan 10 persen dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.
5. Jawab soal-soal ujian secara strategis
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya kamu kerjakan adalah:
- soal paling sulit
- yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya
- memiliki nilai terkecil
6.     Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak
Mula-mula, abaikan jawaban yang kamu tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat kamu abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.
7.     Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis
Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak kamu diskusikan dulu.
8.     Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya
Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.
9.     Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.
10.  Analisis hasil ujianmu
Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir. (studygs)

Jika anda menyukai artikel-artikel saya, silahkan berikan komentar dan saran, karena saran dan masukan sangat bermanfaat bagi perkembanag blog ini. 


Sembilan Tips menghilangkan pikiran Negatif
12 hal yg harus anda pelajari saat 22 Th

Cara Belajar Efektif, Meningkatkan Kinerja Otak

1 komentar: