Desain

Tips Belajar Desain Secara Otodidak
ilmu grapis 11 tips belajar desain secara otodidak cukup bisa menginspirasi Anda pemula di bidang desain sekaligus trik belajar desain cepat mudah untuk pemula. Hampir semua skill yang saya miliki saat ini diperoleh secara otodidak. Diantaranya saya peroleh dari internet, video tutorial, dan sebagian lagi dari buku. Menurut saya pengalaman dalam belajar secara otodidak ini sudah layak ditulis.

Sejak dalam instruksional desain ada tiga hal; ilmu pengetahuan , seni dan pengetahuan maka dalam proses desain akan melibatkan ketiga hal tersebut. Namun untuk belajar sendiri apa yang pertama kali perlu dilakukan adalah merupakan suatu yang tidak pasti, ibarat desain adalah kotak persegi bisa saja Anda mempelajarinya dari samping kiri atau tengah atau bahkan dari ujung. Namun kesemuanya akan mengarahkan Anda kepada apa yang disebut dengan desain. Mungkin, apa yang dihasilkan, proses belajar, pola pikir, kemampuan, imajinasi dan lingkungan bisa saja berbeda untuk menciptakan apa yang disebut dengan desain itu sendiri. Kita punya tahapan kita masing-masing yang membuat kemampuan desain kita berbeda meskipun kita memulainya secara bersamaan.
Perlu saya tekankan disini bahwa desainer bukanlah mereka yang mampu atau pintar menggunakan softwere desain saja. Desain tidak melulu mengenai softewere yang bahkan menggambar pada buku gambar adalah mendesain. Ada serangkaian daftar tips yang saya buat sendiri sekaligus tambahan dari usulan teman-teman untuk belajar desain yang menurut saya bisa dijadikan panduan untuk melakukan hal tersebut, setidaknya saya mendapatkan apa yang saya inginkan untuk masalah ini. Panduan ini bukanlah panduan dasar yang saklek / rigid dan selalu seperti itu, bisa saja berbeda dengan lainnya.

1. Kenali cara berpikir Anda

Lebih tepatnya adalah kenali siapa diri Anda. Kita dalam mendesain selalu bekerja dengan skala dominan adalah estetika. Estetika ini masuk dalam seni yang diatur oleh otak kanan. Seperti yang saya sampaikan pada artikel proses  kreatif desain yang mengungkap cara kerja otak kiri dan otak kanan dan begitu pula pada belajar desain intruksional  yang merupakan langkah pendekatan pendidikan program sarjana desain. Untuk mengetahui apakah Anda pengguna dominan otak kiri atau otak kanan ada juga tes untuk mengetahuwinya.
Dengan mengetahui bahwa Anda pengguna dominan otak kiri atau kanan, nantinya Anda akan dapat melakukan sesutu untuk menanggapi hasilnya. Seperti melatih otak kanan Anda, melakukan sesuatu yang imaginatif dan berkreasi. Atau bahkan bisa menentukan potensi Anda dalam bidang ini. Begitu pula Anda akan mengetahui cara belajar Anda.
Belajar desain secara otodidak sedikit banyak akan mengarah pada desain praktis (belajar yang mengarah pada praktek) yang membuatnya susah atau perlu waktu yang lama untuk memahami konsep desain. Cara belajar berbeda-beda, setiap orang mempunyai cara belajar mereka masing-masing. Sebagian orang mungkin lebih suka belajar teori kemudian menerapkannya. Sebagian lain mungkin akan melewatkan teori dan langsung pada praktek. Sebagian mungkin lebih mudah memahami dengan studi kasus atau observasi dari proyek desain orang lain.


Kenali juga media belajar yang cocok buat Anda. Apakah Anda lebih nyaman belajar lewat lewat buku, tutorial tertulis, atau mungkin video tutorial? Apakah Anda lebih nyaman dengan pembahasan yang detail atau yang sifatnya teknis, langsung praktek? Untuk mengetahui cara belajar ini membutuhkan eksperimen, mencoba-coba yang kemudian dievaluasi hasilnya. Langkah ini mungkin membutuhkan waktu lama, tapi setelah ini dikuasai, proses belajar Anda akan lebih mudah.
Pada dasarnya dengan mengenali diri kita sendiri kita akan mengetahui apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, Anda akan dapat bersikap.

2. Pelajari Prinsip dan Instruksional Desain

Tentu saja Anda wajib tahu tentang prinsip desain, banyak diantara mereka penggila desain tidak mengetahui hal ini namun seringkali menggunakannya secara tidak sadar. Dengan mengetahui prinsip desain terlebih dulu akan membantu Anda untuk membuat karya desain yang tidak hanya menarik namun juga penuh manfaat dan mengedukasi. Banyak yang suka desain (mereka yang berkata asalkan dilihat menarik dan wah, ya sudah) akan kehilangan makna desain mereka, mereka tidak bisa menjabarkan maksud yang mendalam atas apa yang mereka buat biasanya akan susah berkomunikasi dengan klien.
Sebagai contoh riil adalah jika Anda tahu perasaan senang dapat diperoleh dengan menggunakan warna kuning (pisikologi warna) , tentunya untuk menggambarkan kesenangan Anda tidak mewarnai proyek desain Anda dengan Warna ungu yang berkesan sedih. Atau juga dalam komunikasi visual Anda bisa mengetahui penggunaan ruang kosong dan nirmana sebagai acuan pembuatan karya desain yang baik dan benar (padahal dalam seni desain tidak ada baik dan benar, namun pendekatan ini masih saja perlu).


Hampir dalam setiap level pembelajaran masih ada dasar-dasar atau pendekatan-pendekatan yang dapat dijadikan acuan untuk melakukannya dengan tepat. Bahkan dibidang seni murni sekalipun masih ada dasar-dasarnya. Mungkin bagi yang berbakat dibidang seni desain tidak terlalu membutuhkan ini, bagaimanapun seni desain tetap ada pelajarannya yang diakui didunia seni desain. Kita tidak bisa mencampakkannya begitu saja sementara orang lain belajar tentang hal tersebut, minimal sekedar tahu, Anda tidak harus mempelajarinya secara mengakar dan malah ribet.

3. Tentukan Bidang Desain

Menentukan bidang desain akan banyak berpengaruh pada apa yang akan Anda pelajari dan apa yang akan Anda hasilkan. Jika Anda menentukan dibidang Logo  yang sudah itu saja, jangan beralih terlalu cepat sehingga Anda tidak matang dibidangnya. Dunia desain sangatlah luas, Anda tidak bisa mempelajari kesemuanya dan mahir di kesemua bidang. Dengan menentukan bidang desain seperti halnya Anda akan mengetahui batasan-batasannya. Seperti software, teknologi, alat desain, fasilitas, biaya, waktu, tenaga,bahasa dan sebagainya.
Terkait dengan bahasa; desain berupa tutorial, review, showcase dan lain sebaginya banyak yang menggunakan bahasa inggris merkipun ada translator seperti google translate namun hasilnya masih kurang memuaskan. Ada baiknya Anda juga sedikit belajar bahasa Inggris.

* Sebelas Tips Belajar  Desain Secara Otodidak 
* Memahami teks dalam karya Desain Komunikasi Visual